Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Katanya.
Setiap tanggal 5 Juni sejak 1972 merupakan hari yang ditetapkan untuk memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia oleh United Nations Environment Programme (UNEP). Hari ini dibuat untuk mengingatkan seluruh masyarakat sedunia akan pentingnya kesadaran terhadap isu-isu lingkungan dan dengan begitu orang-orang bisa senantiasa mengambil tindakan untuk mengambil aksi nyata dalam melestarikan lingkungan.
Pada kenyataannya, orang-orang akan lebih mengingat hari besar lainnya seperti hari lelucon pada 1 April maupun hari valentine pada 14 Februari. Miris jika dianggap miris, namun tak dapat dipungkiri bahwa kalimat seperti ‘mari kita jaga lingkungan kita’ sudah terdengar membosankan dan sudah seperti tidak meninggalkan kesan apapun. Mengguyur teman kita dengan air pada hari lelucon sepertinya lebih menyenangkan daripada menyiram tanaman disekitar kita.
Ada tema global pada tahun 2024 untuk hari lingkungan hidup sedunia ini, yaitu “Land Restoration, Desertification, and Drought Resilience.” dan Kerajaan Arab Saudi akan menjadi tuan rumah utama untuk acara peringatannya. Janganlah dulu kita berbicara soal Arab Saudi, lebih baik kita berkaca pada lingkungan terdekat kita dan bersama melakukan kegiatan nyata yang bisa membantu melestarikan lingkungan kita.
Memang, manusia itu merupakan makhluk paling rapuh sekaligus paling tangguh. Satu sisi kita melihat atau mungkin kenal dengan orang-orang di sekitar kita yang tidak bisa sedikit saja melihat ada kotor pada pakaiannya, meja kerjanya, atau pada piring yang akan mereka gunakan. Sementara itu di sisi lain kita juga lihat orang yang literally hidup diatas sampah setiap harinya selama puluhan tahun dan sejauh ini mereka hidup dan bernafas sama seperti kita.
Kita enggan hidup di lingkungan yang kotor, namun ketika diminta kerja bakti oleh RT setempat pun kita malasnya luar biasa. Kenapa ya, kita enggan untuk menggerakan badan kita untuk memberi terima kasih terhadap bumi pertiwi atas segala sesuatu yang telah diberikan seumur hidup kita? Mungkin, setidak-tidaknya di tanggal 5 Juni ini kita bisa melakukan sesuatu hal kecil namun bermakna. Memulai suatu kebiasaan baik. Berat, pasti berat. Namun tidak mustahil untuk kita lakukan.
Ada banyak yang bisa kita lakukan dan untuk sebagian orang sudah menjadi kebiasaan namun untuk sebagian besar lainnya belum tentu demikian. Kalau kita tidak bisa ‘membersihkan’, setidaknya kita tidak ‘membuat kotor’ lingkungan kita. Gunakan toilet paper secukupnya, atau malah ganti ke alternatif lain seperti kain yang bisa dicuci kembali. Hal kecil seperti hemat penggunaan air untuk apapun itu sebenarnya dapat berimbas besar jika dilakukan oleh banyak orang.
Entahlah. Sepertinya kalau harus melakukan suatu gebrakan besar kita akan kesulitan karena akan muncul seribu hal lain yang bakal kita permasalahkan. Maka dari itu, mari kita mulai dari hal yang kecil dan jadikan hal-hal kecil itu suatu kebiasaan baik yang kita pertahankan.
Selamat hari lingkungan hidup sedunia, semoga ini tak berhenti di ucapan namun bisa berlanjut dengan tindakan nyata kita, agar semua ini tak cuma berakhir dengan ‘katanya.
