Ilustrasi Sampah Plastik Yang Kita Buang Kenny Eliason Unsplash

Apa yang terjadi dengan sampah plastik yang kita buang?

Setiap hari, kita menggunakan berbagai produk plastik seperti kantong plastik, cup plastik, polymailer, dan bubblewrap. Namun, pernahkah Anda bertanya-tanya apa yang terjadi dengan sampah plastik setelah kita membuangnya? Mari kita telusuri perjalanan sampah plastik dan dampaknya terhadap lingkungan.

Apa saja yang termasuk sampah plastik?

Sampah plastik mencakup berbagai produk dan kemasan yang terbuat dari bahan plastik. Berikut adalah beberapa jenis utama sampah plastik:

  • Kantong plastik:
    • Kantong belanja sekali pakai
    • Kantong sampah
    • Kantong zip-lock
  • Kemasan makanan dan minuman:
    • Botol plastik (air mineral, minuman ringan)
    • Cup plastik (untuk minuman, yogurt, puding)
    • Kotak makanan sekali pakai
    • Bungkus makanan ringan
  • Peralatan makan plastik:
    • Sendok, garpu, pisau plastik
    • Piring dan mangkuk plastik sekali pakai
    • Sedotan plastik
  • Kemasan produk:
    • Blister pack (kemasan obat-obatan)
    • Polymailer (amplop plastik untuk pengiriman)
    • Bubblewrap (pembungkus pelindung)
    • Plastik pembungkus (shrink wrap)
  • Produk rumah tangga:
    • Ember dan baskom plastik
    • Sikat gigi
    • Mainan plastik
    • Peralatan dapur plastik
  • Kemasan produk perawatan pribadi:
    • Botol sampo dan sabun
    • Tube pasta gigi
    • Kemasan kosmetik
  • Peralatan elektronik:
    • Casing ponsel atau laptop
    • Keyboard dan mouse
    • Kabel dan isolasi listrik
  • Plastik dalam otomotif:
    • Komponen interior mobil
    • Bumper plastik
    • Helm sepeda motor
  • Plastik dalam pertanian:
    • Mulsa plastik
    • Pot tanaman
    • Selang irigasi
  • Plastik industri:
    • Drum plastik
    • Palet plastik
    • Tali rafia

Perjalanan Sampah Plastik

Sebelum menjadi sampah, tentu plastik menjadi barang yang berguna bagi kita. Semisal kita memberi kebutuhan sehari-hari pada sebuah minimarket. Disaat kita akan membayar, kasir menawarkan kita kantong plastik untuk membawa semua barang belanjaan kita. Kemudian kita berjalan ke rumah dan selepas itu kita mengeluarkan isi barang belanjaan dan menempatkannya dengan rapih pada tempat penyimpanan yang tersedia.

Sementara itu, kantong plastik yang baru saja kita gunakan entah mengapa terdapat robekan yang membuat kita tidak ingin menggunakannya lagi. Dari situ, kita memutuskan untuk membuang kantong plastik tersebut dan menyatukannya dengan sampah-sampah lainnya.

Jika beruntung, sampah plastik yang kita buang ini akan dikumpulkan oleh petugas kebersihan setempat ke tempat pembuangan akhir. Jika kurang beruntung, sampah plastik ini bisa saja beterbaran karena tertiup angin sehingga mengotori lingkungan sekitar.

Anggap saja sampah plastik kita sudah terkumpul dengan baik oleh petugas, kemudian petugas membawanya ke TPA. Jika TPA tersebut memiliki fasilitas pemilahan, maka sampah plastik kita akan dipilah untuk nantinya dikumpulkan dan di distribusikan ke pengpul untuk kemudian disalurkan ke fasilitas daur ulang.

Namun perlu diingat, tidak semua tempat pembuangan akhir memiliki fasilitas pemilahan. Bisa jadi sampah plastik tersebut dilarikan ke bank sampah maupun fasilitas daur ulang langsung untuk dipilah dan diolah, namun sering terjadi juga sampah plastik tersebut malah berakhir terbuang ke lingkungan sekitar termasuk sungai dan laut.

Dampak Sampah Plastik terhadap Lingkungan

Tentu saja jika sampah plastik ini tidak dikelola dengan baik, maka dampaknya akan sangat besar terhadap lingkungan. Misalnya pencemaran tanah. Sebagian besar dari plastik membutuhkan waktu hingga ratusan tahun untuk terurai. Belum lagi plastik yang berakhir di sungai maupun lautan. Plastik tersebut akan mengotori air dan membahayakan ekosistem akuatik.

Seandainya plastik pun terurai oleh faktor lingkungan tertentu, partikel-partikel plastik ini bisa menjadi mikroplastik kemudian menyebar melalui banyak medium dan bisa saja kembali menyatu dengan apa yang kita konsumsi.

Solusi untuk Mengurangi Dampak Sampah Plastik

Lalu apa solusinya? Sederhana saja, dan mungkin kita semua sudah sering kali mendengarnya. Reduce, Reuce, Recycle. Kurangi penggunaan sekali pakai, gunakan kembali produk plastik yang masih layak pakai, dan pilah sampah plastik untuk di daur ulang. Alternatif lain yang bisa kita lakukan dalam mengurangi penggunaan plastik yaitu dengan memilih produk yang berbahan biodegradable atau biocompostable (dapat di kompos).

Adapun sampah plastik yang telah kita miliki, dapat juga kita kumpulkan dan kirimkan ke bank sampah terdekat. Bank sampah sendiri merupakan fasilitas pengumpulan dan pemilahan sampah yang sudah tersebar di berbagai kota di Indonesia. Mereka akan memilah sampah yang kita kumpulkan, dan kita pun bisa mendapatkan imbalan berupa uang untuk setiap sampah yang kita setorkan. Sampah yang terkumpul pun akan mereka pilah dan distribusikan ke fasilitas pengelola sampah setempat.

Peran Industri dalam Mengatasi Masalah Sampah Plastik

Tidak dapat dipungkiri bahwa masyarakat secara umum menjadikan plastik sebagai kebutuhan sehari-hari. Meskipun begitu, Industri plastik juga berperan penting dalam mengatasi masalah ini.

Industri-industri penghasil produk plastik berkewajiban untuk senantiasa memperhatikan lingkungan dalam proses produksi produk plastik mereka. Terlebih lagi, inovasi-inovasi terbarukan seperti plastik yang lebih mudah terurai maupun lebih mudah di daur ulang sudah mulai bermunculan dan sudah sepatutnya kita mendukung industri yang berinovasi demi menjaga kelestarian lingkungan kita.

Industri penghasil produk plastik juga sudah sepatutnya memiliki fasilitas pengumpulan dan daur ulang produk plastik. Ketika fasilitas tersebut sudah tersedia, maka edukasi konsumen pun akan diperlukan untuk memberikan informasi tentang penggunaan dan pembuangan plastik yang bertanggung jawab.

Kesimpulan

Memahami perjalanan sampah plastik yang kita buang adalah langkah awal untuk mengatasi masalah pencemaran plastik. Dengan kesadaran dan tindakan kolektif, kita dapat mengurangi dampak negatif sampah plastik terhadap lingkungan. Mari bersama-sama bertanggung jawab dalam penggunaan dan pembuangan produk plastik.

Artikel Serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *